LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
TETAPAN PEGAS MENGGUNAKAN PRINSIP GERAK
HARMONIK
SMAN 01 UNGGULAN KAMANRE
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan beserta petunjuknya sehingga kami dapat dan mampu melakukan sebuah
laporan praktikum fisika untuk mengetahui konstanta pegas. Tidak lupa pula kami
ucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Saepul selaku guru pembimbing dalam
melakukan sebuah praktikum tersebut.
Dengan melakukan praktikum tersebut kami lebih mengetahui percepatan gravitasi,
selain itu kami lebih mengetahui pentingnya dan manfaat pegas dalam kehidupan
sehari - hari. Dan sebuah laporan telah berhasil kami susun setelah melakukan
pengamatan. Namun, kami minta maaf yang sebesar – besarnya apabila dalam
susunan atau kata – kata dalam laporan ini yang kami gunakan kurang tepat.
Akhir kata,
Wassalamualaikum
Wr. Wb
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pegas sering kali
kita mendengarkannya, tapi terkadang kita lupa dimana kita dapatkan getaran
tersebut. Kalau kita perhatikan lebih detail, getaran pegas terdapat disekitar
kehidupan kita. Suspensi sepada motor salah satu contoh dalam kehidupan sehari
– hari.
Mungkin kita
ketahui dimana saja getaran pegas itu erjadi tapi tidak mengetahui kenapa bisa
seperti itu, reaksi apa yang terjadi, dan apa manfaatnya dalam hidup ini. Maka
dari itu untuk mengetahui lebih jelasnya kita lakukan sebuah praktukum tentang
getaran pegas ini.
Percepatan
gravitasi (g) didalam mekanika Newton adalah besaran turunan yang sangat
berpengaruh, lebih-lebih pada aplikasi Geofisika, dimana didalam menentukan
kandungan minyak dalam bumi, faktor gravitasi setempat sangat mempengaruhi.
1.2 Tujuan Percobaan
·
Menentukan besarnya konstanta pegas
·
Menentukan hubungan gaya dengan
pertambahan panjang
·
Menentukan besarnya pertambahan pegas
akibat pertambahan massa benda(beban)
·
Menyelidiki hubungan antara gaya
dengan pertambahan panjang
1.3 Rumusan masalah
1) Bagaimana
cara menentukan konstanta pegas?
2) Berapakah
waktu untuk 10 getaran ?
3)
Berapakah periode dalam 10 getaran
BAB II
LANDASAN TEORI
Setiap gerak yang
terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik.
Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak
harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada
lintasan yang sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang
sederhana dari gerak periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas.
Karenanya kita menyebutnya gerak harmonis sederhana. Banyak jenis gerak lain
(osilasi dawai, roda keseimbangan arloji, atom dalam molekul, dan sebagainya)
yang mirip dengan jenis gerakan ini, sehingga pada kesempatan ini kita akan
membahasnya secara mendetail.
Dalam kehidupan
sehari-hari, gerak bolak balik benda yang bergetar terjadi tidak tepat sama
karena pengaruh gaya gesekan. Ketika kita memainkan gitar, senar gitar tersebut
akan berhenti bergetar apabila kita menghentikan petikan. Demikian juga bandul
yang berhenti berayun jika tidak digerakan secara berulang. Hal ini disebabkan
karena adanya gaya gesekan. Gaya gesekan menyebabkan benda-benda tersebut
berhenti berosilasi. Jenis getaran seperti ini disebut getaran harmonik
teredam. Walaupun kita tidak dapat menghindari gesekan, kita dapat meniadakan
efek redaman dengan menambahkan energi ke dalam sistem yang berosilasi untuk
mengisi kembali energi yang hilang akibat gesekan, salah satu contohnya adalah
pegas dalam arloji yang sering kita pakai. Pada kesempatan ini kita hanya
membahas gerak harmonik sederhana secara mendetail, karena dalam kehidupan
sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini.
GERAK
HARMONIS SEDERHANA
Gerak harmonis
sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah getaran benda
pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana.
Gerak
Harmonis Sederhana pada Ayunan
Ketika beban
digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di titik
kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan
bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang
secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak
harmonik sederhana.
Besaran
fisika pada Gerak Harmonik Sederhana pada ayunan sederhana
Periode
(T)
Benda yang
bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode alias waktu
yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap. Benda
melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di
mana benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut.
Pada contoh di
atas, benda mulai bergerak dari titik A lalu ke titik B, titik C dan kembali
lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya benda dilepaskan dari
titik C maka urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C.
BAB III
METODE PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum
dilaksanakan di Laboratorium Fisika SMAN 01 Unggulan Kamanre pada hari kamis
tanggal 03 November 2011.
2.2 Alat dan Bahan Praktikum
·
Tiang dengan gantungan pegas
·
Pegas
·
Mistar
·
Gantungan beban untunk menggantung
beban pada pegas
·
Beban bulat ( 50g,20g,20,g)
·
Stopwatch
2.3 Cara Kerja
Langkah kerja Percobaan 1 :
1.
Pegas di gantungkan pada tiang lalu
ukur jarak antara bagian bawah pegas
dengan permukaan tanah.
2.
Menggantungkan beban massa 50 gram
pada pegas
3.
Mengukur panjang pegas setelah diberi
beban
4.
Mengulangi langkah 3, dan 4 untuk
beban yang berbeda
Langkah kerja Percobaan 2 :
1. Seperti
lagkah percobaan 1, langkah 1,2, dan 3
2. Menyimpangkan
beban kebawah 2 cm lalu lepaskan
3. Mengukur
waktu dalam 10 x getaran dengan stopwatch catat hasilnya pada table
4. Mengulangi
langkah 2 dan 3 dengan beban yang sesuai percobaan.
BAB IV
PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Pengamatan
Tabel Pengamatan
·
Kondisi Dinamis
No
|
Massa (Kg)
|
Simpangan Pegas (cm)
|
Waktu u/ 10 getaran (s)
|
Periode
(s)
|
1
|
0,05
|
28,5-27 = 1 cm
|
3,6 s
|
2,77 s
|
2
|
0,07
|
28,5-25 = 2,5
|
4,9 s
|
0,81 s
|
3
|
0,09
|
28,5-23,5 = 4,5
|
6,22 s
|
0,35 s
|
·
Kondisi Statis
No
|
Massa (Kg)
|
Perpanjangan Pegas (cm)
|
Konstanta
(N/m)
|
1
|
0,05
|
28,5-27 = 1 cm
|
0,5 N/m
|
2
|
0,07
|
28,5-25 = 2,5
|
0,28 N/m
|
3
|
0,09
|
28,5-23,5 = 4,5
|
0,2 N/m
|
3.2 Analisis Data
a.
Kondisi
Statis
Konstanta pegas dapat diketahui dengan
menggunakan rumus
Dimana
F = m.g sehingga
·
Melalui percobaan I diketahui
perpanjangan pegas saat diberikan beban sebesar
kg adalah 1 cm atau 1
m, dan
dengan menggunakan rumus
menghasilkan K = N/m.
-
-
-
K = 55,55 N/m
·
Dan saat diberikan lagi beban sebesar
kg.
Perpanjangan pegas berubah menjadi 2,5 cm dan K = N/m.
-
-
-
K = 28 N/m
·
Di berikan lagi tambahan beban sebesar
kg,
sehingga total beban yang di berikan adalah
kg, dan
perpanjangan pegas sebesar 4,5 cm, dengan K = N/m.
-
-
-
K = 20 N/m
Konstanta rata-rata = 34,52
b.
Kondisi
Dinamis
Didalam menentukan periode kita dapat
menggunakan rumus
Setelah melakukan pengamatan dengan
menggunakan pegas yang diberi beban
dan
simpangan sebesar 1 cm dapat di ketahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai 10 getaran adalah 3.6 s.
·
Diketahui pada tabel jika m =
dan, k
= 34,52 N/m maka T =0,23 di
peroleh dari :
0,23
Setelah melakukan pengamatan dengan
menggunakan pegas yang diberi beban
dan
simpangan sebesar 2,5 cm dapat di ketahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai 10 getaran adalah 4,9 s.
·
Dan pada saat m pegas mengalami
pertambahan menjadi m =
dan k =
34,52 maka periodenya adalah, di
peroleh dari:
0,27
Setelah melakukan pengamatan dengan
menggunakan pegas yang diberi beban
dan
simpangan sebesar 2,0 cm dapat di ketahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai 10 getaran adalah 6.00 s.
·
Dan pada saat m pegas mengalami
pertambahan menjadi m =
dan k =
34,52 maka periodenya adalah, di peroleh dari:
0,32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
A. Jika
salah satu ujung pegas mendapat gaya (diregangkan), maka akan terjadi
pertambahan panjang pegas yang sebanding dengan besar gaya yang diberikan.
Dapat diketahui nilai konstanta dengan menggunakan rumus
.
B. Jika
salah satu ujung pegas mendapat gaya (diregangkan) lalu dilepaskan maka pegas
itu akan bergerak sepersekian detik. Waktu yang di butuhkan dalam 1 getaran
disebut periode. Periode suatu getaran dapat di tentukan dengan menggunakan
rumus.
5.1 Saran
Didalam
melakukan praktikum sebaiknya siswa – siswi menggunakan pakaian praktikum dan
sebaiknya sekolah menyediakan alat – alat praktikum yang lebih lengkap agar
praktikum dapat dilakukan dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
http//www.google.co.id
“Getaran-gerak harmonik sederhana _ Gudang Ilmu Fisika_files”
www.GuruMuda.com
Supiyanto,
2005. Fisika SMA XI Kurikulum 2004. Jakarta : Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar