BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Menyumbangkan darah melalui PMI
merupakan perbuatan mulia. Setetes darah sangat penting artinya bagi yang
membutuhkan.
Sebelum menyumbangkan darah, darah harus
diperiksa golongannya terlebih dahulu. Demikian pula seandainya kita
membutuhkan darah. Transfusi darah tidak dapat dilakukan apabila golongan darah
si pemberi dan si penerima belum diketahui. Untuk itu, lakukanlah penelitian
berikut ini.
1.2
Tujuan
Percobaan
Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menentukan golongan darah.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Golongan
Darah
Golongan darah adalah ciri khusus darah dari
suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling
penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus ( factor Rh ). Golongan darah
manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
darahnya. Individu denangan golongan darah A, memiliki sel darah merah dengan
antigen A di permukaan membrane sel dan menghasilkan antibodi terhadap antigen
B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B
pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A
dalam serim darahnya. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah
merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap entigen
A atau B. Sedangkan individu dengan golongan darah O (nol) memiliki sel darah
tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Tempat
dan Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan di Laboratorium
Biologi SMAN 01 Unggulan Kamanre pada hari Senin tanggal 14 November 2011 .
3.2
Alat
dan Bahan Praktikum
Alat dan bahan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Jarum
b. Gelas
benda
c. Kapas
dan alkohol 70%
d. Serum
anti A dan serum anti B
e. Pengaduk
(tusuk gigi) dan pipet.
3.3
Cara
Kerja
Prosedur
pelaksanaan penelitian.
a. Pilih
teman yang sehat untuk sampel percobaan.
b. Bersihkan
ujung jari tengahnya dengan kapas yang dibasahi dengan alkohol 70%.
c. Usaplah
jarum dengan kapas alkohol 70%, kemudian tusuklah jarum tersebut ke ujung jari
tengahnya. Pijat ujung jari agar mudah keluar, kemudian teteskan darah yang
keluar pada gelas benda A dan teteskan pula pada gelas benda B.
d. Apabila
darah sudah diteteskan, bersihkan ujung jari dengan alkohol 70% lagi, agar
tidak terkena infeksi.
e. Berilah
setetes serum anti A pada darah di gelas benda A dan serum anti B pada darah di
gelas benda B.
f.
Aduklah tetesan darah
yang telah ditetesi serum dengan adukan tusuk gigi.
g. Amati
hasilnya, apakah terjadi penggumpalan darah atau tidak?
Tentukan golongan darah berdasarkan
keterangan berikut:
Apabila
1. Darah
di A menggumpal, sedangkan di B tidak, maka termasuk golongan darah A.
2. Darah
di A tidak menggumpal sedangkan di B menggumpal, maka termasuk golongan darah B
3. Darah
di A dan di B menggumpal, maka termasuk golongan darah AB.
4. Darah
di A dan B tidak menggumpal, maka termasuk golongan darah O (nol).
Coba lakukan juga untuk
teman-temanmu yang lain, catatlah seluruhnya, ada berapa orang golongan A, B, AB, dan O (nol) ? Golongan
darah mana yang paling banyak.
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
No
|
Nama
Siswa
|
Gol.
Darah
|
1.
|
Agus
Ryanto
|
O
|
2.
|
Hariani
Ismail
|
B
|
3.
|
Muh.
Zaenul
|
AB
|
4.
|
Nirmala
Sabir
|
A
|
5.
|
Nirwana
Permatasari
|
AB
|
6.
|
Ummul
Khaeriah
|
B
|
4.2 ANALISA DATA
Keterangan:
1)
Darah dicampur dengan
serum A
2)
Darah pada serum anti
A tidak menggumpal
3)
Darah dicampur dengan
serum anti B.
4)
Darah pada serum anti B
menggumpal
Setelah darah dicampur dengan serum anti A dan serum
anti B, hanya serum anti A yang menggumpal. Jadi darah yang diteliti termasuk
golongan darah B
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Golongan
darah digolongkan menjadi 4 (empat) macam yaitu A, B, AB. dan O. Golongan darah
dapat diketahui dengan tes golongan darah menggunakan serum anti darah A dan
serum anti darah B dengan sampel dari tubuh seseorang.
5.2 Saran
Didalam melakukan praktikum sebaiknya siwa –
siswi menggunakan pakaian praktikum dan sebaiknya sekolah menyediakan alat –
alat praktikum yang lebih lengkap agar praktikum dapat dilakukan dengan lebih
baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar