A.DESKRIPSI
Saat ini anda pasti mudah menemui boneka
kayu berbentuk manusia yang dilengkapi replika baju di toko-toko cindera
mata di Makassar hingga Toraja. Lepas dari fungsi awalnya sebagai salah satu
perlengkapan penting tiap upacara pemakaman tradisional suku bangsa Toraja,
boneka kayu yang dinamai Tau Tau itu banyak dijual sebagai suvenir. Karena
biaya pembuatan yang murah dan caramembuatnya tidak sulit, harga sebuah souvenir
Tau Tau hanya berkisar antara Rp15.000,00 hingga Rp30.000,00/buah.
Tau Tau berasal dari kata Tau yang berarti
manusia. Pengulangan kata Tau mengandung makna menyerupai, jadi Tau Tau
secara harafiah berarti orang-orangan. Dalam konteks upacara pemakaman
budaya Toraja, Tau Tau bukan merepresentasikan raga si mati, tetapi roh si
mati yang tidak ikut mati. Ini merupakan warisan kepercayaan asli bangsa
Toraja, Aluk To Dolo yang memercayai adanya dunia lain setelah dunia
ini. Tau Tau, yang tinggi aslinya bisa mencapai 1,5 meter, menyimbolkan kehidupan
orang yang meninggal itu dalam mengarungi kehidupan berikutnya.
Tau – tau di buat dari kayu nangka yang
kuat dan di kenal awet dan tahan rayap, serta warna kayu nangka semakin lama
semakin mirip dengan kulit manusia. Pada saat penebangannya di lakukan
secara adat, maka keluarga dari orang yang meninggal harus memotong setidaknya
sepuluh ekor Babi. Mata dari Tau – tau terbuat dari tulang dan tanduk
kerbau. Tau – tau yang di buat dari kayu nangka melambangkan bahwa orang yang
meninggal memiliki status yang paling tinggi, sedangkan jika yang meninggal
berasal dari kelas menengah, maka Tau – tau yang di buat untuk orang tersebut
harus terbuat dari kayu Randu atau orang Toraja biasa menyebutnya kayu kapok, dan
apabila yang meninggal memiliki status sosial terendah maka Tau – tau
yang di buat untuknya terbuat dari bilah – bilah bambu yang biasa disebut Tau – tau Lampa
Sesuai dengan kepercayaan masyarakat
Tana Toraja, terutama pemeluk kepercayaan Aluk Todolo yaitu seseorang yang telah meninggal dunia pada akhirnya akan menuju ke suatu tempat yang
disebut Poyo (dunia arwah), tempat berkumpulnya semua roh. Namun tidak semua roh
akan sampai di dunia arwah, kecuali yang menjalankan upacara adat sesuai
dengan status sosialnya semasa hidup, dan Tau – tau yang di buat pada prosesi
upacara adat tersebut harus menggunakan bahan sesuai dengan status sosial
orang yang meninggal, apabila tidak, maka roh orang tersebut tidak sampai di
dunia arwah atau dengan kata lain, rohnya akan tersesat. Oleh karena itu,
budaya seperti kesempurnaan upacara adat dan penyediaan Tau – tau
sangatlah penting dan harus di jalankan sesuai ketentuan dan pelaksanaanya di
langsungkan sebaik mungkin, karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap roh
setiap orang yang meninggal.
Pada dasarnya fungsi Tau – tau adalah
sebagai Repasan atau pelengkap upacara adat, namun terkadang juga di gunakan sebagai
Cendramata berupa miniatur yang sangat di gemari oleh wisatawan yang
berkunjung ke Tana Toraja, namun Tau – tau yang di gunakan sebagai miniatur
bukan berasal dari kuburan yang terkadang sebagian orang mengatakan demikian,
melainkan diperkecil ukurannya hingga hanya sebesar Wayang golek, yang
sengaja di buat sebagai souvenir yang umumnya berbahan baku kayu Randu. Tau – tau
ini dibuat tidak mirip dengan siapa – siapa atau tidak menggambarkan wajah
seseorang yang telah meninggal, tujuannya sekedar untuk mengingatkan
pembelinya akan keeksotisan TanaToraja dan keindahan ritual adatnya. Nilai
budaya yang terkandung pada Tau –tau sangatlah kental dan tidak akan mungkin
terhapus, selain itu terkandung pula nilai keagamaan.
B.
ANALISIS
Pada dasarnya Tau-tau digunakan sebagai salah satu
perlengkapan penting tiap upacara adat pemakaman suku bangsa Toraja.
Tau-tau di buat dengan tujuan agar orang yang meninggal dapat sampai ke
dunia arwah,dengan kata lain tidak tersesat ( menurut kepercayaan masyarakat
Toraja ).
-
Nilai religi
Di lingkungan masyarakat Toraja
tau-tau di anggap sebagai benda sakral yang menggambarkan/melambangkan si
mati,sehingga tau-tau di buatkan tempat tersendiri dan di buatkan kerangkeng
serta ada petugas yang menjaganya demi keamanan Tau-tau tersebut.
-
Nilai ekonomi
Selain fungsi utamanya sebagai benda
penting dalam upacara pemakaman adat masyarakat Toraja, tau-tau juga di buat
untuk di jadikan souvenir daerah Toraja,tentunya dengan bentuk yang di perkecil
dan tidak mirip dengan siapa-siapa atau tidak menggambarkan wajah orang yang
telah meninggal. Tujuannya sekedar untuk mengingatkan pembelinya akan
keeksotikan Tana Toraja dan keindahan ritual adatnya. Harga sebuah souvenir
Tau-tau hanya berkisar antara 15.000 hingga 30.000, hal itu di karnakan biaya
pembuatannya yang murah dan cara membuatnya tidak sulit.
-
Nilai sosial
Tau-tau adalah budaya bangsa Toraja
dari zaman dahulu dan merupakan gambaran seni bangsa Toraja itu sendiri, di
samping sebagai wujud penghormatan mereka kepada si mati, maka dari itu upacara
adat pemakan bangsa Toraja di lakukan sebaik mungkin.
-
Nilai artistik
Keunikan,keindahan tersendiri serta ketertarikan para wisatawan terhadap Tau-tau mengundang ide untuk membuatnya dalam bentuk yang di
perkecil dan menjadikannya sebagai souvenir daerah Toraja yang justru menambah keeksotikan Tana Toraja , di
samping fungsi utamanya sebagai salah satu perlengkapan penting tiap upacara adat pemakaman suku bangsa Toraja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar