Senin, 02 April 2012

KHAIRIL ANWAR

mewarnai khasanah kesusasteraan Indonesia dan mengilhami lahirnya sastrawan besar di Indonesia generasi berikutnya, hingga ia dinobatkan sebagai sastrawan pelopor angkatan 45 oleh HB Jasin. Sosok Khairil Anwar dapat dianalogikan sebagai seekor burung yang bebas, merdeka baik dalam berkarya maupun dalam keseharian. Kehidupannya sangat semrawut, mulai dari cara berpakaian maupun pola hidupnya. Tipe sajak yang diciptakannya penuh energi, semangat, dan teriakan lantang. Sajak berjudul “AKU” hingga kini masih menjadi karya monumental Khairil Anwar. Khairil populer dengan julukan “Si Binatang Jalang” . Julukan ini juga di ambil dari salah satu kalimat dalam sajaknya.

Biodata Khairil Anwar
Nama Lengkap Chairil Anwar
Tanggal Lahir 26 Juli 1922
Tempat Lahir Medan, Sumatera Utara
Wafat Jakarta, 28 April 1949
Karya Sastra
  • Deru Campur Debu (1949) 
  • Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949) 
  • Tiga Menguak Takdir (1950) 
  • "Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949" 
  • Derai-derai Cemara (1998) 
  • Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948) 
  • Kena Gempur (1951)
Pendidikan Hollandsch-Inlandsche School (HIS)
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO)
Penghargaan Pelopor sastra modern dan pelopor angkatan 45

Masa kecil khairil Anwar dihabiskan di Medan bersama kedua orang tuanya. Orang tuanya berasal dari kalangan terpandang seorang bupati di Kabupaten Indragiri Riau. Khairil mengenyam pendidikan dasar di HIS (Hollandsch-Inlandsche School)kemudian melanjutkan pendidikannya di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Khairil mengenal dunia sastra sejak tinggal di Jakarta bersama ibunya. Saat itu kedua orang tuanya bercerai dan khairil mengikuti ibunya. Ia banyak membaca karya-karya sastrawan dunia seperti Rainer M. Rilke, W.H. Auden, Archibald MacLeish, H. Marsman, J. Slaurhoff dan Edgar du Perron, sehingga karya-karya khairil banyak dipengaruhi gaya penulisan sastraean-sastrawan tersebut. 

Nama besar Khairil Anwar mulai mengorbit setelah karyanya dipublikasikan di majalah Nisan. Puisi Khairil banyak bercerita tentang kehidupan, kematian dengan gaya bahasa yang tegas serta tidak mengikuti pakem penyusunan puisi. Semua tulisan Khairil kemudian dibukukan dalam berbagai antologi puiri serta banyak diterjemahkan dalam bahasa Inggris, prancis dan spanyol. Akibat pola hidup yang tidak teratur, khairil kemudian terkena penyakit TBC dan akhirnya meninggal di usia sangat muda (26 tahun dan dimakamkan di pemakaman umum Bivak. Hingga kini makam khairil dikunjungi ribuan orang terutama para pengagum karya-karyanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar